TEKNOLOGI REPRODUKSI TERNAK
ORGAN REPRODUKSI SAPI BETINA
OLEH
ABDIRRAHMAN
NIM : 122381044
AKDEMI
KOMUNITAS NEGERI SUMBAWA
POLITEKNIK
PERTANIAN NEGERI KUPANG
PDD SUMBAWA
TAHUN 2013
LEMBAR
PENGESAHAN
Artikel ini disusun dan diserahkan guna memenuhi salah satu syarat kelulusan mata
kuliah Teknologi Reproduksi Ternak
.
Telah disetujui / disahkan
pada hari …………..….. Tanggal ……… April 2013
MENYETUJUI :
Dosen Pengasuh I
RIDWAN, S.Pt
|
|
Dosen Pengasuh II
NINING LESTARI, S.Pt
|
ORGAN REPRODUKSI SAPI BETINA
Organ reproduksi betina, organ reproduksi primer, ovaria, menghasilkan
ovarium dan hormon-hormon kelamin betina. Organ-organ sekunder atau
saluran reproduksi terdiri dari tuba fallopi (oviduct), uterus, cervix, vagina dan vulva. (Dellman,
1992).Secara anatomik alat reproduksi betina terdiri dari gonad atau ovarium,
saluran-saluran reproduksi, dan alat kelamin luar (Partodiharjo,1992).
1.
Ovarium
Ovarium pada sapi berbentuk bulat telur. Ukurannya relatif kecil dibanding
dengan besar tubuhnya. Ukurannya adalah panjang 2 sampai 3 cm, lebar 1 sampai 2
cm, tebal 1 sampai 2 cm, dan beratnya berkisar antara 15 sampai 19 gram.
Ovarium digantung oleh alat penggantung mesovarium dan ligamentum utero ovarika
(Hardjopranjoto, 1995). Ovarium tertinggal di dalam cavum abdominalis.
Ovarium mempunyai dua fungsi, sebagai organ eksokrin yang menghasilkan sel
telur atau ovum dan sebagai organ endokrin yang mensekresikan hormon kelamin
betina estrogen dan progesterone (Santoso, 2009).
2.
Oviduct
Oviduct merupakan bagian yang berperan penting dalam
peristiwa kopulasi saat proses reproduksi. Oviduct terdapat
sepasang (kiri dan kanan) dan merupakan saluran kecil berkelok-kelok membentang
dari depan ovarium berlanjut ke tanduk uterus. Oviduct sendiri
terdiri dari tiga bagian yaitu infundibulum, ampula, dan isthmus.
Pada masing-masing bagian memiliki keunikan tersendiri, seperti misalnya bagian
infundibulum, bagian ujung infundibulum terdapat jumbai-jumbai yang
disebut fimbria. Bagian isthmus dengan ampuladibatasi
oleh suatu ampulari ismic junction yang berperan dalam
pembuahan, sedangkan batas antara isthmus dengan uterus
adalah uteri tubal junction.(Hafez, 1993)
Ampula bagian cauda merupakan tempat terjadinya pembuahan.
Dalam ampulaaktivitas silia merupakan kekuatan utama untuk
menggerakkan ovum kearah isthmus, tetapi pada beberapa
spesies kontraksi otot juga berperan. Meskipun spermatozoa berkembang dalam
saluran reproduksi jantan, kemampuan membuahi pada hewan piaraan hanya dapat
dicapai setelah kapasitasi dalam tuba uterina (Dellman dan Brown, 1992).
Pembuahan yaitu persatuan antara sel telur dan sperma, terjadi disepertiga
bagian atas dari oviduct (Blakely dan Bade, 1991).
3.
Uterus
Uterus merupakan bagian saluran
alat kelamin betina yang berbentuk buluh, berurat daging licin, untuk menerima
ova yang telah dibuahi atau embrio dari tuba falopii (Hardjopranjoto, 1995).
Uterus merupakan tempat implantasi konseptus (zigot yang telah berkembang
menjadi embrio) (Dellman dan Brown, 1992). Fungsi uterus adalah sebagai
jalannya sperma pada saat kopulasi dan motilitas (pergerakan) sperma ke tuba
falopii dibantu dengan kerja yang sifatnya kontraktil. Uterus juga berperan
besra dalam mendorong fetus serta membrannya pada saat kelahiran (Hunter,
1995).
Panjang corpus
uteri berkisar antara 2 sampai 4 cm, sedangkan panjang cornua
uteriberkisar 35 sampai 40 cm (Frandson, 1992). Dinding uterus terdiri
dari tiga lapis yaitu 1)endometrium, 2) tunica
muscularis atau miometrium, 3) tunica
serosa atau perimetrium. Pada ruminansia,
terdapat endometrim dengan penebalan terbatas, disebut karankula.
Karankula ini banyak mengandung fibroblast dan vasikularisasinya
ekstensif (Dellman dan Brown, 1992).Karankula adalah
tonjolan-tonjolan yang menyerupai bentuk cendawan dari permukaan dalam uterus
ruminansia yang merupakan tempat perlekatan membran fetus (Frandson, 1992).
Miometrium merupakan lapisan di bawah endometrium, terdiri dari
urat daging licin melingkar (sirkuler) kuat disebelah dalam dan yang memanjang
(longitudinal) disebelah luar. Antara endometrium dan miometrium ada
lapisan vascular, yang banyak ditemukan pembuluh darah kapiler. Lapisan perimetrium atau
lapisan serosa adalah lapisan terluar dari dinding uterus
(Hardjopranjoto, 1995).
4.
Serviks
Serviks merupakan
suatu struktur yang mempunyai sfingter (sphincter) yang
memisahkan rongga uterin dengan rongga vagina. Fungsi pokok serviks adalah
untuk menutup uterus guna melindungi masuknya invasi bakteri maupun masuknya
bahan-bahan asing.Sfingter itu tetap dalam keadaan tertutup kecuali
pada saat kelahiran (Hardjopranjoto, 1995)
Selama birahi dan kopulasi,
serviks berperan sebagai jalan masuknya sperma. Jika kemudian terjadi kebuntingan, saluran uterin itu tetutup dengan sempurna
guna melindungi fetus. Beberapa saat sebelum kelahiran, pintu itu mulai
terbuka, serviks mengembang, hingga fetus dan membran dapat
melaluinya pada saat kelahiran (Hardjopranjoto, 1995).
Serviks pada
sapi panjangnya antara 5 sampai 10 cm mempunyai diameter antara 2 sampai
6,5 cm. Pada bagian depan terdapat mulut sebelah dalam (orificium uteri
internum) bagian belakangnya terdapat mulut sebelah luar (orificium
uteri eksterna) atau sering disebut juga disebut sebagai mulut
vagina (orificium vaginae) (Hardjopranjoto, 1995).
5.
Vagina
Vagina adalah bagian saluran peranakan yang terletak di dalam pelvis
di antara uterus (arah kranial) dan vulva (kaudal). Vagina juga berperan
sebagai selaput yang menerima penis dari hewan jantan pada saat kopulasi
(Frandson, 1992). Vagina merupakan buluh berotot yang menjulur dari serviks sampai
vestibulum (Dellman dan Brown, 1992).
6.
Vulva
Organ reproduksi bagian luar hewan betina terdiri atas vulva dan klistoris.
Vulva terdiri dari atas Labia mayora dan labia minora. Labia
mayora berwarna hitam dan tertutupi oleh rambut. Labia mayora merupakan
bagian terluar dari vulva. Sedangkan bagian dalam vulva yang tidak terdapat
rambut yaitu labia minora. (Bearden and Fuquay, 1997).
7.
Klitoris
Alat reproduksi bagian luar terdapat banyak ujung syaraf perasa. Syaraf
perasa memegang peranan penting pada waktu kopulasi. Klitoris terdiri dari
korpora kavernosa klitoridis yang bersifat erektil, glans klitoridis yang
rudimenter dan praeputium klitoridis. (Dellmann, 1992)
Tiada ulasan:
Catat Ulasan