Ahad, 19 Mei 2013

ORGAN REPRODUKSI SAPI BETINA


ARTIKEL 
TEKNOLOGI REPRODUKSI TERNAK
 TENTANG

ORGAN REPRODUKSI SAPI BETINA
  
OLEH

ABDIRRAHMAN
NIM : 122381044

AKDEMI KOMUNITAS NEGERI SUMBAWA
POLITEKNIK PERTANIAN NEGERI KUPANG
PDD SUMBAWA
TAHUN 2013

LEMBAR PENGESAHAN

Artikel ini disusun dan diserahkan guna memenuhi salah satu syarat kelulusan mata kuliah Teknologi Reproduksi Ternak
.

Telah disetujui / disahkan pada hari …………..….. Tanggal ……… April 2013




MENYETUJUI :

Dosen Pengasuh I





RIDWAN, S.Pt

Dosen Pengasuh II





NINING LESTARI, S.Pt


ORGAN REPRODUKSI SAPI BETINA

Organ reproduksi betina, organ reproduksi primer, ovaria, menghasilkan ovarium dan hormon-hormon kelamin betina. Organ-organ sekunder  atau saluran reproduksi terdiri dari tuba fallopi (oviduct), uterus, cervix, vagina dan vulva. (Dellman, 1992).Secara anatomik alat reproduksi betina terdiri dari gonad atau ovarium, saluran-saluran reproduksi, dan alat kelamin luar (Partodiharjo,1992).
1.      Ovarium
Ovarium pada sapi berbentuk bulat telur. Ukurannya relatif kecil dibanding dengan besar tubuhnya. Ukurannya adalah panjang 2 sampai 3 cm, lebar 1 sampai 2 cm, tebal 1 sampai 2 cm, dan beratnya berkisar antara 15 sampai 19 gram. Ovarium digantung oleh alat penggantung mesovarium dan ligamentum utero ovarika (Hardjopranjoto, 1995). Ovarium tertinggal di dalam cavum abdominalis. Ovarium mempunyai dua fungsi, sebagai organ eksokrin yang menghasilkan sel telur atau ovum dan sebagai organ endokrin yang mensekresikan hormon kelamin betina estrogen dan progesterone (Santoso, 2009).
2.      Oviduct
Oviduct merupakan bagian yang berperan penting dalam peristiwa kopulasi saat proses reproduksi. Oviduct terdapat sepasang (kiri dan kanan) dan merupakan saluran kecil berkelok-kelok membentang dari depan ovarium berlanjut ke tanduk uterus. Oviduct sendiri terdiri dari tiga bagian yaitu infundibulum, ampula, dan isthmus. Pada masing-masing bagian memiliki keunikan tersendiri, seperti misalnya bagian infundibulum, bagian ujung infundibulum terdapat jumbai-jumbai yang disebut fimbria. Bagian isthmus dengan ampuladibatasi oleh suatu ampulari ismic junction yang berperan dalam pembuahan, sedangkan batas antara isthmus dengan uterus adalah uteri tubal junction.(Hafez, 1993)
Ampula bagian cauda merupakan tempat terjadinya pembuahan. Dalam ampulaaktivitas silia merupakan kekuatan utama untuk menggerakkan ovum kearah isthmus, tetapi  pada beberapa spesies kontraksi otot juga berperan. Meskipun spermatozoa berkembang dalam saluran reproduksi jantan, kemampuan membuahi pada hewan piaraan hanya dapat dicapai setelah kapasitasi dalam tuba uterina (Dellman dan Brown, 1992). Pembuahan yaitu persatuan antara sel telur dan sperma, terjadi disepertiga bagian atas dari oviduct (Blakely dan Bade, 1991).
3.      Uterus
Uterus merupakan bagian saluran alat kelamin betina yang berbentuk buluh, berurat daging licin, untuk menerima ova yang telah dibuahi atau embrio dari tuba falopii (Hardjopranjoto, 1995). Uterus merupakan tempat implantasi konseptus (zigot yang telah berkembang menjadi embrio) (Dellman dan Brown, 1992). Fungsi uterus adalah sebagai jalannya sperma pada saat kopulasi dan motilitas (pergerakan) sperma ke tuba falopii dibantu dengan kerja yang sifatnya kontraktil. Uterus juga berperan besra dalam mendorong fetus serta membrannya pada saat kelahiran (Hunter, 1995).
Panjang corpus uteri berkisar antara 2 sampai 4 cm, sedangkan panjang cornua uteriberkisar 35 sampai 40 cm (Frandson, 1992). Dinding uterus terdiri dari tiga lapis yaitu 1)endometrium, 2) tunica muscularis atau miometrium, 3) tunica serosa atau perimetrium. Pada ruminansia, terdapat endometrim dengan penebalan terbatas, disebut karankula. Karankula ini banyak mengandung fibroblast dan vasikularisasinya ekstensif (Dellman dan Brown, 1992).Karankula adalah tonjolan-tonjolan yang menyerupai bentuk cendawan dari permukaan dalam uterus ruminansia yang merupakan tempat perlekatan membran fetus (Frandson, 1992).
Miometrium merupakan lapisan di bawah endometrium, terdiri dari urat daging licin melingkar (sirkuler) kuat disebelah dalam dan yang memanjang (longitudinal) disebelah luar. Antara endometrium dan miometrium ada lapisan vascular, yang banyak ditemukan pembuluh darah kapiler. Lapisan perimetrium atau lapisan serosa adalah lapisan terluar dari dinding uterus (Hardjopranjoto, 1995).
4.      Serviks
Serviks merupakan suatu struktur yang mempunyai sfingter (sphincter) yang memisahkan rongga uterin dengan rongga vagina. Fungsi pokok serviks adalah untuk menutup uterus guna melindungi masuknya invasi bakteri maupun masuknya bahan-bahan asing.Sfingter itu tetap dalam keadaan tertutup kecuali pada saat kelahiran (Hardjopranjoto, 1995)
 Selama birahi dan kopulasi, serviks berperan sebagai jalan masuknya sperma. Jika kemudian terjadi kebuntingan, saluran uterin itu tetutup dengan sempurna guna melindungi fetus. Beberapa saat sebelum kelahiran, pintu itu mulai terbuka, serviks mengembang, hingga fetus dan membran dapat melaluinya pada saat kelahiran (Hardjopranjoto, 1995).
 Serviks pada sapi panjangnya antara 5 sampai 10 cm mempunyai diameter  antara 2 sampai 6,5 cm. Pada bagian depan terdapat mulut sebelah dalam (orificium uteri internum) bagian belakangnya terdapat mulut sebelah luar (orificium uteri eksterna) atau sering disebut juga disebut sebagai mulut vagina (orificium vaginae) (Hardjopranjoto, 1995).
5.      Vagina
Vagina adalah bagian saluran peranakan yang terletak di dalam pelvis di antara uterus (arah kranial) dan vulva (kaudal). Vagina juga berperan sebagai selaput yang menerima penis dari hewan jantan pada saat kopulasi (Frandson, 1992). Vagina merupakan buluh berotot yang menjulur dari serviks sampai vestibulum (Dellman dan Brown, 1992).
6.      Vulva
Organ reproduksi bagian luar hewan betina terdiri atas vulva dan klistoris. Vulva terdiri dari atas Labia mayora dan labia minoraLabia mayora berwarna hitam dan tertutupi oleh rambut. Labia mayora merupakan bagian terluar dari vulva. Sedangkan bagian dalam vulva yang tidak terdapat rambut yaitu labia minora.  (Bearden and Fuquay, 1997).
7.      Klitoris
Alat reproduksi bagian luar terdapat banyak ujung syaraf perasa. Syaraf perasa memegang peranan penting pada waktu kopulasi. Klitoris terdiri dari korpora kavernosa klitoridis yang bersifat erektil, glans klitoridis yang rudimenter dan praeputium klitoridis. (Dellmann, 1992)

Tiada ulasan:

Catat Ulasan